Yaz!Yaz!Yaz!'s profile picture

Published by

published

Category: Music

Rekomendiaz: Lair - Kiser Kenamaan (2019)

Banyak orang tidak menyadari kalo mereka melewatkan rilisan musik seru tiap tahunnya. Lair dengan albumnya: Kiser Kenamaan, adalah contoh teratas dari kategori itu.

Album ini dinamis, liar dan menggairahkan dari awal sampai akhir. Lair menghadirkan eksplorasi  musik yang jarang gue temui. Untuk mendeskripsikan musiknya, mereka sendiri memilih untuk menggunakan istilah Pantura-Soul. Sekilas, gue teringat dengan kelompok musik lain bernama Ramayana Soul. Sesuai namanya, Ramayana Soul menghadirkan nuansa India dan Hindu dengan alunan sitar dan tabla dalam musiknya. Lair pun demikian. Gue kurang tau namanya, tapi suara perkusi yang mereka gunakan jelas bukanlah drum modern. Petikan gitarnya juga bukan gitar elektrik atau akustik biasa. Pantura Soul. Hmm masuk akal. Menarik.

Dari press rilis nya yang bisa dibaca di sini, ada kesan untuk mengangkat sesuatu yang memang sebenarnya memang sudah ada di masyarakat. Proyek Lair bagi personilnya adalah wadah riset untuk berupaya menghidupkan budaya di beberapa daerah yang menjadi bagian dari jalur pantura seperti Cirebon, Indramayu, dan Sumedang yang dituangkan dalam lirik mereka.

Harus diakui, saat mendegar album ini, lirik-lirik milik Lair adalah nomor kesekian buat gue. Nomor 1 adalah musiknya keren. Lalu seru. Untuk liriknya, gue belom baca-baca lagi tentang istilah-istilah yang mereka pakai di dalamnya. Namun, pekikan dan bunyi suara lain yang sekali-sekali terdengar dari Ika, vokalis perempuan di Lair dan aransemen yang terjadi di dalamnya cukup membuat gue terus tertarik buat dengerin sampai habis.

Boleh dicoba. Suasana yang dibangun sepenjang album ini dinamis. 3 lagu pertama gue terhentak. Kaget dan berdecak kagum dengan apa yang sedang gue dengar. Cek saja lagu keduanya; Roda Gila. Rasanya bohong kalo gue bilang gue gak sedikit air-guitar mengikuti alunan gitar ritmik dan eksentrik. Di lagu Lir, keinginan untuk ber-air-guitar tadi tidak berhenti. Bedanya, kali ini alunannya tidak enerjik. Ia penuh magic

Setelah lagu Nalar dan Roda Gila yang menarik perhatian, suasana album sedikit meng-khusyu di lagu Lir, lalu lebih rileks di lagu Nama Makna. sebelum akhirnya diangkat lagi di lagu Liat. 2 lagu terakhir; Kiser Utara dan Gosari tetap cukup apik. Tapi entah kenapa gue masih mengharapkan sesuatu yang lebih di akhir album. Mungkin jika gue tau makna dan apa itu Gosari sebenarnya, gue bisa lebih menghargai lagu ini. 

Terlepas dari albumnya, yang cukup mengherankan adalah betapa tidak terdengarnya mereka di tahun ini, setidaknya buat gue. Gue sendiri juga baru dengar nama Lair dari deathrockstar beberapa minggu yang lalu. Tapi kalo mau realistis, memangnya grup dengan musik kayak gini bisa sebesar apa ya? Gue kurang tau juga. Grup serupa yang gue tau juga cuma Ramayana Soul, dan sekarang kayaknya udah jarang banget ditemui di panggung-panggung. Yah, mudah-mudahan nasib berkata lain buat Lair.

Udah gitu aja
Makasi udah baca sampe sini
See you around


0 Kudos

Comments

Displaying 0 of 0 comments ( View all | Add Comment )